RSS

Arsip Tag: Lukas Podolski

Audisi yang Sepi

Daniel Ginczek, satu dari sedikit striker muda yang bisa diharapkan mencuat di Bundesliga 1 musim ini dan menjadi alternatif bagi timnas Jerman. (Foto: n-tv)

Jangan kehilangan identitas Jerman! Belakangan ini, topik itulah yang mencuat di FC Bayern München. Bukan hanya para fans dan awam, pelatih legendaris Ottmar Hitzfeld pun menyuarakan hal itu. Pada akhir Juli silam, dia mengingatkan Bayern untuk tetap berintikan para pemain Jerman. Menurut dia, kecenderungan Die Roten merekrut para bintang non-Jerman sudah menyalahi strategi transfer selama ini yang mengutamakan pembelian pemain-pemain terbaik dari dalam negeri.

Bila menilik kuantitas, dalam tiga musim terakhir, pemain lokal tetap menjadi rekrutan terbanyak Bayern. Dari total 14 pemain baru, enam di antaranya adalah asli Jerman. Namun, hanya Mario Götze yang termasuk kategori pemain bintang. Sisanya hanyalah pemain kelas dua, yakni Sebastian Rode, Sven Ulreich, Jan Kirchhoff, Sinan Kurt, dan Joshua Kimmich. Alhasil, mereka hanya menjadi ersatzspieler. Tak terkecuali Götze yang dipandang pelatih Pep Guardiola sebagai striker.

Meskipun khusus mengingatkan manajemen Bayern, ucapan Hitzfeld sebetulnya juga berlaku bagi klub-klub lain. Jerman memang dipuji karena tak henti memunculkan pemain-pemain muda oke. Namun, faktanya, tak banyak yang bisa melakukan breakthrough dan menjadi stammspieler di timnas Jerman. Setelah Thomas Müller pada 2010, tak ada lagi pemain yang mampu menjadi pilar Die Mannschaft dalam usia belia.

Musim ini, isu tersebut menjadi sangat penting karena tahun depan akan berlangsung hajatan Piala Eropa. Tanpa tambahan pemain-pemain andalan baru, kekuatan Jerman jelas sudah terbaca lawan. Belum lagi ambisi dan motivasi yang mungkin terkikis oleh keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2014. Imbasnya, sangat mungkin Die Mannschaft tak akan bisa berbicara banyak.

***

Jelang sebuah turnamen besar, musim ini tak ubahnya ajang audisi bagi para pemain untuk memikat hati bundestrainer Joachim Löw. Secara khusus, fokus audisi kali ini adalah untuk pemain depan. Setelah Miroslav Klose pensiun, tumpuan utama hanya tinggal Müller yang sebenarnya bukan striker murni. Para pemain depan lain justru terpuruk. Sebut saja Lukas Podolski dan Mario Gomez yang kini sama-sama terdampar di Liga Turki. Andre Schürrle yang setipe dengan Müller juga bukan stammspieler di VfL Wolfsburg.

Sayangnya, audisi striker Die Mannschaft ini terbilang sepi. Tak banyak sosok yang bisa dicermati Löw sepanjang musim ini. Kebanyakan klub Bundesliga 1 bertumpu pada ausländer untuk urusan membobol gawang lawan. Tak terkecuali klub-klub teras. Bayern yang punya Müller dan Götze tetap bertumpu pada juru gedor asal Polandia, Robert Lewandowski. Di Borussia Dortmund, urusan membobol gawang lawan dicurahkan ke pundak Pierre-Emerick Aubameyang asal Gabon. FC Schalke 04 jelas-jelas mengusung duet Klaas-Jan Huntelaar (Belanda) dan Franco Di Santo (Argentina). Demikian pula Borussia Mönchengladbach yang lini depannya diisi Josip Drmic (Swiss), Raffael (Brasil), dan Branimir Hrgota (Swedia).

Anomali mungkin hanya ada di Bayer Leverkusen yang tetap menjadikan Stefan Kießling sebagai bomber andalan. Namun, sejak kedatangan pelatih Roger Schmidt, sinar Kießling memudar. Soal mencetak gol, dia tergerus oleh para gelandang penopangnya macam Son Heung-min (Korea Selatan), Hakan Calhanoglu (Turki), dan Karim Bellarabi. Musim ini, posisi Kießling pun terancam rekrutan baru asal Swiss, Admir Mehmedi. Sudah begitu, Kießling bukanlah sosok striker yang disukai Löw. Meski sempat menjadi torschützenkönig, Kießling tak lantas diberi kesempatan membela Die Mannschaft oleh Löw.

***

Selain Kießling, Müller, Götze, dan Schürrle, sosok-sosok pengisi lini depan yang harusnya ada dalam daftar pantauan Löw tidaklah banyak. Di jajaran nama lama, Max Kruse dan Kevin Volland berada di urutan terdepan. Keduanya sudah lama masuk daftar Löw dan menjadi harapan baru untuk menemani Müller. Lalu, Löw juga semestinya memberikan kesempatan kepada torschützenkönig musim lalu, Alexander Meier. Meski terbilang berumur, Meier bisa saja menjadi alternatif jangka pendek seperti Michael Preetz pada 1999.

Adapun di jajaran muka baru, harapan tersemai ke pundak Daniel Ginczek, Timo Werner, Pierre-Michel Lasogga, Sven Schipplock, dan Mark Uth. Di antara mereka, Ginczek dan Uth paling bisa diharapkan. Musim lalu, Ginczek berkontribusi besar terhadap keberhasilan VfB Stuttgart lolos dari jerat degradasi. Dari 18 penampilan, dia berhasil menceploskan tujuh gol. Sementara itu, Uth memukau di Eredivisie. Bersama sc Heerenveen, dia mengemas 15 gol sepanjang musim lalu.

Sebenarnya ada nama lain yang seharusnya bisa diharapkan untuk breakthrough di skuat Löw. Dia adalah Davie Selke. Sayangnya, pemain berdarah Ethiopia ini justru memiling langkah mundur dengan hengkang ke RB Leipzig, klub Bundesliga 2. Padahal, modalnya lumayan apik. Musim lalu, dia mencetak Sembilan gol dari 30 penampilan bersama SV Werder Bremen di Bundesliga 1 musim lalu. Mengingat umurnya yang baru 20 tahun, catatan itu terbilang apik. Apalagi, itu musim penuh pertamanya di Bundesliga 1.

Kini, di tengah audisi yang sepi, patut ditunggu kemunculan striker dengan kemampuan luar biasa. Patut dicatat, musim lalu, dari enam pemain lokal yang mengemas gol dalam jumlah dua digit, hanya Meier dan Kruse yang berposisi asli penyerang. Sisanya adalah winger Bellarabi dan Patrick Herrmann, gelandang tengah Lars Stindl, serta raumdeuter Müller. Semoga saja Löw tak lantas gigit jari karena tak menemukan striker andalan baru dari audisi musim ini. (@SeppGinz)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 13/08/2015 inci Analisis, Opinion

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kramer Akui Gol Bunuh Dirinya Memang Indah

Christoph Kramer mempersilakan bila ada orang yang hendak menominasikan gol bunuh dirinya sebagai Tor des Monats. (Sumber: Torfabrik)

Gol bunuh diri spektakuler yang dibuat Christoph Kramer saat Borussia Mönchengladbach kalah 0-1 dari Borussia Dortmund tetap jadi topik menarik. Belakangan, di Jerman, ada yang menilai gol bunuh diri itu pantas dinobatkan sebagai Tor des Monats ‘gol terbaik bulan ini’ untuk periode November.

Mengenai hal itu, Kramer menyikapinya dengan santai saja. “Aku tak keberatan. Itu memang gol bagus, namun sayangnya di arah yang keliru. Jadi, jika ada seseorang yang ingin menominasikan itu sebagai gol terbaik bulan ini ya silakan saja,” tutur pemain pinjaman dari Bayer Leverkusen itu kepada Die Welt.

Sejak awal, Kramer memang tak terlalu ambil pusing dengan gol bunuh dirinya yang menghentikan rentetan laga tanpa kalah milik Gladbach tersebut. Menurut dia, insiden itu memang menjadi bahan olek-olok di antara rekan-rekan setimnya. Namun, dia pribadi sudah bisa menertawakan gol bunuh diri itu pada keesokan harinya.

Meski demikian, pemain yang mengalami gegar otak ringan saat final Piala Dunia 2014 itu tak menyangkal bahwa gol bunuh diri itu salah satu kenangan buruk. “Aku bangga terhadap pencapaianku sejauh ini. Kecuali, tentu saja gol bunuh diri itu,” kata dia.

Jika sampai dinominasikan dan terpilih, Kramer akan menjadi pemain ketiga yang gol bunuh dirinya terpilih sebagai Tor des Monats. Sebelumnya ada Helmut Winklhofer (Bayern München) pada 1985 dan Frank Rohde (Hertha BSC) pada 1993.

Tor des Monats merupakan ajang pemilihan gol terbaik yang dilakukan secara bulanan. Ajang ini diselenggarakan oleh Stasiun Televisi ARD sejak 1971 dengan metode poling yang melibatkan para fans. Hingga saat ini, Lukas Podolski tercatat sebagai pemegang rekor. Sepuluh kali gol striker berdarah Polandia itu terpilih sebagai Tor des Monats. (@SeppGinz)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18/11/2014 inci News

 

Tag: , , , , ,